Home » , » Misteri Pelantikan PMR

Misteri Pelantikan PMR



Halo semua, namaku Cichaa aku kelas 2 SMP, aku dari Sumbawa, NTB. Ini kali pertama aku ngeshare cerita disini. Udah langsung ke cerita aja ya….

Jadi gini, bulan september lalu (tanggalnya aku lupa) sekolahku mengadakan pelantikan PMR untuk siswa baru. Nah, karena aku udah senior, aku dipilih untuk menjadi panitia di pelantikan tersebut. Selain panitia tingkat madya (SMP) ada juga panitia tingkat wira (SMA) yang diundang oleh sekolahku (semua panitia berjumlah 18 orang, 11 orang madya,7 orang wira ) . Saat pelantikan, banyak sekali kejadian yang menyeramkan yang terjadi.

Kejadian pertama. Waktu itu para peserta sedang makan malam di lapangan basket sekolahku. Lapangan basket sekolahku berada di tengah-tengah bangunan sekolah. Nah, pas makan aku disuruh sama Izza (ketua PMR sekolahku) untuk jaga peserta yang sedang makan, kali aja ada yang kabur (kabur, karena makanannya itu nasi adat). Pas aku jaga, aku gak sengaja nengok ke arah kelas 8.6 yang berjarak hanya 30 meter dari tempat aku berdiri disitu ada kuntilanak pakai baju putih lusuh dan kotor dengan bercak darah bercampur tanah, mukanya hancur, rambut acak-acakkan sedang melambai pelan kearahku, aku melongo melihat kuntilanak itu, saat aku mengejapkan mata, kuntilanak itu hilang!

Kejadian kedua. Ini terjadi saat jurit malam, aku jaga di pos PBT di belakang perpustakaan bersama Kak Fariz, Kak Rinda, Lissa, Richi. “Eh, koq disini bau bangke gini sih?” kata kak Rinda. “Iya yah”, kami mencium bau bangkai yang sangat busuk dan menyengat bangeeeet!. “Maaf ya, ini bau dari saya” kata seseorang dari belakang. Kami yang penasaran langsung balik belakang, dan jeng…jeng..jeng.. di belakang kami ada makhluk tinggiiii, hitam, di badannya penuh dengan luka yang ada belatungnya, dan badannya itu loh, super busuk!. “SEEETTTTAAAAANNN!!!” Teriak kami berlima. Kami berlari sampai depan ruang guru, disana ada ibu Heny (pembina PMR sekolahku) yang bingung ngeliat kami yang lari pontang-panting. “Heh, kakuda nene?? (heh, kenapa kalian??)” tanya ibu Heny, “ada longga bu e (ada setan bu)” kata kami kompak. Ibu Heny yang penasaran langsung menuju ke TKP, pas di cek, makhluk itu udah gak ada lagi.

Kejadian ketiga, Ini terjadi setelah jurit malam. Ini yang ngalamin Izza (ketua PMR sekolahku), Izza ceritain pengalaman ini ke panitia lainnya. Jadi gini, kata Izza waktu itu pukul 01.15 dinihari, waktu para peserta untuk beristirahat.Izza ngeliat peserta cewek sedang duduk di taman depan Lab. IPA. Izza yang bermaksud untuk menyuruh cewek tadi untuk beristirahat layaknya peserta lainnya segera menghampiri cewek tersebut. “Hei, udah tengah malem nih, ngapain kamu disini? udah sana istirahat sama yang lainnya” kata Izza. Cewek itu gak merespon, dia tetap menunduk. “Woi, udah pergi istirahat sana!” kata Izza lagi, cewek itu tetap gak merespon. Izza yang kesal karena tidak dihiraukan langsung mendorong pelan bahu cewek itu. Cewek itu mendongak daaaan Izza kaget setengah dead karena mukanya cewek itu pucat pasi, mata merah merah yang mengeluarkan darah dengan senyuman manis yang mengerikan. Izza pingin lari tapi kakinya susah digerakkin, pengen teriak, mulut kayak kekunci, Izza baca doa yang dia tau dalam hatinya, dan cewek mengerikan tadi hilang. Izza lari pontang-panting.

Kejadian keempat, Jam menunjukkan pukul 03.45 dinihari. Aku yang gak bisa tidur sedang nongkrong di depan ruang serbaguna (tempat peserta beristirahat) bersama kak Fariz sambil maenin fesbuk. Semua panitia yang lain pada ngerumpi, ada juga yang molor, dan ada juga yang mojok . Tiba-tiba Ghita panitia dari sekolahku datang ke tempatku dengan wajah super pucat kayak darahnya udah gak ngalir gitu tapi aku biasa aja. “Cha, temenin pipis donk” katanya dengan suara datar dan agak parau. “Yaudah, yuk”. Aku dan Ghita pergi menuju WC wanita. lama banget nih anak di WC, ngapain sih? batinku. “Woiiiiii udahan belum?? ngapain sih dalam situ?” kataku sambil menggedor-gedor pintu WC. “Cha, ngapain lu nangkring dimari? nih camilan buat lu, tadi gue kerumah vivi ngambil camilan” dan kalian tau siapa itu, itu GHITA. “Git, gimana caranya?? tadi kan lu masuk kesini?? lu keluat lewat mana?” tanyaku bertubi-tubi. “Apaan? orang gua abis dari rumahnya vivi tadi” kata Ghita. Aku langsung lemas. Aku buka pintu WC yang dimasukin sama “Fake Ghita” dan pintunya gak terkunci trus juga gak ada siapa-siapa didalam. “Trus yang didalam siapa???” tanyaku. “setan kali” jawab gita. Kami pun lari kencang sampe ke ruang serbaguna.

Udah gitu aja. Sebenarnya ini masih sebagian kecil pengalaman misteriku. Aku punya segudang cerita misteri. Oh iya, aku itu punya sixthsense. Kapan-kapan aku ngepost lagi yaa.. see you ^^