Di kalangan masyarakat adat jawa tanggal 1 Suro merupakan tanggal sakral,di tanggal itu orang-orang jawa biasa melakukan adat ritual.Ada 2 pusat tempat yang sangat terkenal dengan adat jawanya,yaitu Solo dengan Kasunan-nya dan Jogja dengan Kasultanan-nya.Sebelum mulai pembahasan panjang lebar mari kita segarkan ingatan dulu dengan sebuah film lawas berjudul "Malam Satu Suro" yang dibintangi Alm Suzanna.Di film itu,di ceritakan ada hubungan kekasih yang terjadi antara manusia dan sundel bolong yang telah menjelma menjadi manusia berkat kekuatan dari seorang dukun.
Sundel Bolong yang berubah jadi manusia cantik itu ternyata disukai oleh seorang pemuda,yang kemudian tertarik melamarnya.Sang dukun awalnya menolak,dan menjelaskan kalau wanita cantik yang dilihat anak muda tadi sebenarnya bukanlah manusia,tapi karena cintanya yang dalam,pemuda itu bersikeras memohon ijin untuk menikahi wanita itu.Si Dukun bisa menyanggupi asalkan mereka melakukan ritual pada malam 1 Suro.Nah,disitulah letak sakralnya malam Suro itu.
Ok,mari mulai pembahasannya,pada malam 1 Suro selalu diadakan ritual kirab/mengelilingi benteng kerajaan sambil membisu,artinya saat Kirab di lakukan semua yang mengikutinya tidak diperbolehkan bicara sampai ritual kirab-nya selesai.Ritual berlanjut dengan pencucian pusaka keris keraton yang sudah menjadi hal lazim setiap kali malam 1 Suro.Berkaitan dengan 1 Suro ini sebenarnya ada hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan,contohnya ketika kirab,orang-orang banyak yang percaya bahwa kotoran kerbau yang di kirab membawa berkah,hingga membuat meraka berbondong-bondong berebut kotaran kerbau itu.
Kerbau itu biasanya juga mempunyai nama sendiri,dan pada bagian nama selalu ada kata "Kyai" dibagian depan namanya.Kerbau milik keraton ini bukan kerbau biasa,melainkan jenisnya adalah kerbau albino.Apa yang dilakukan masyarakat dengan mengambil kotorannya selalu menjadi masalah di kalangan umat islam yang bukan islam kejawen.Pasalnya,aktivitas itu sudah termasuk kategori syirik/percaya pada benda yang memiliki kekuatan gaib.Namun,masyarakat yang masih lemah pemahaman agamanya tentang hal ini nampaknya masih kurang peduli dengan kegiatan itu,mereka cuma menginginkan berkah dari kotoran kerbau yang mereka ambil.